Manajemen Ban Pada Alat Berat

Ban yang merupakan salah satu spare part alat berat penting, ibarat kaki pada manusia. Tidak ada kaki, manusia tidak bisa berpindah tempat dan seluruh anggota badan tidak ditopang dengan sempurna. Begitu pula dengan alat berat. Melalui ban, tenaga yang dihasilkan oleh mesin diubah menjadi tenaga gerak sehingga alat bisa bekerja.

Seperti halnya manajemen alat berat, penggunaan ban juga mengenal tiga manajemen, yaitu manajemen pilih, pakai dan kelola. Bila ketiga manajemen itu dilaksanakan dengan benar, maka ban akan terpakai dan berfungsi secara maksimal. Berikut ini tips memilih spare part alat berat untuk ban:

  1. Pemilihan Ban

Banyak jenis dan tipe ban alat berat yang ditawarkan oleh pabrik untuk berbagai macam pemakaian, Saat memilih ban, ada beberapa

kondisi yang perlu diperhatikan. Pertama, tipe dari alat berat yang meliputi model, kapasitas, kecepatan maksimum, horse power dan ukuran ban. Kedua. Kondisi operasi alat berat yang meliputi iklim, kondisi permukaan jalan, kelandaian, kecepatan operasi alat dan beban per ton per kilometer per jam (TPJ). Ketiga, untuk kerja yang diharapkan, meliputi service ability, heat and cut resistance serta

maneuverability.

Dari beberapa pertimbangan di atas akan diperoleh ban yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan, baik dalam hal ukuran ban, star dan ply rating, tipe dan tread pattern, serta spesifikasi dan ukuran tekanan.

  1. Pemakaian Ban

Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pemakaian ban. Pertama, tekanan udara ban harus sesuai dengan standar yang disarankan pabrik. Kedua, muatan harus sesuai dengan daya angkut alat dan tidak berlebihan. Distribusi beban harus merata dan tidak bertumpu hanya pada satu sisi. Bila muatan berlebih tidak bisa dihindarkan, disarankan mesin sebaiknya berjalan pada kecepatan rendah.

Ketiga, operator yang mengatur kecepatan alat saat beroperasi hendaknya mampu menjaga agar tidak terjadi overspeed atau melampaui batas kecepatan maksimum alat, seperti yang terlihat pada tabel tipe dan kecepatan maksimum dibawah ini. Selain itu operator juga dituntut mampu menjalankan mesin secara efisien, aman dan ekonomis. Gejala abnormal harus segera dilaporkan kepada teknisi.

 

Tipe Alat Berat                       Kecepatan Maksimum

 

Dump Truck                             65 km/h

 

Grader                                      40km/h

 

Loader & Dozer                       10km/h

Keempat, pemeliharaan alat yang baik otomatis akan menjamin ban terpelihara dengan baik pula. Kelima, jalan yang setiap saat dilintasi sebaiknya rutin diperiksa oleh tim kerja. Misalnya, untuk pertambangan, dilakukan oleh komponen pelaksana tambang, lengkap dengan data setiap jalan yang akan dilalui oleh alat kerja.

  1. Pengelolaan Ban

Saat beroperasi ban mudah rusak, pengelolaan ban memerlukan kerja sama dari foreman ban, operator alat muatan, operator alat angkut, mekanik dan tim perawatan jalan. Setiap hari foreman ban harus memeriksa penampilan luar ban, keamanan valve dan rim, serta tekanan ban. Untuk operator, sebelum dan setelah beroperasi sebaiknya tampilan luar ban diperiksa, Selama beroperasi perhatikan getaran roda dan kemudi.

Pencatatan data dan arsip harus dilakukan dan memuat nomor seri ban, alat berat nomor roda, tanggal pasang, tanggal lepas, jarak tempuh, alasan penggantian dan tread tersisa. Tidak kalah penting adalah saat memasang ban. Sebaiknya satu unit alat berat menggunakan merek, jenis dan umur ban yang sama. Hindari menggabung berbagai jenis ban untuk unit yang sama. Memang nampaknya sepele, tetapi pelanggaran hal ini dapat berakibat fatal. Ban akan rusak lebih cepat dan mengancam keselamatan saat beroperasi.

Terakhir, ada perbedaan dalam hal penyimpanan dan pengangkutan. Ban baru hendaknya disimpan tanpa rim dan tidak boleh ditumpuk sedangkan ban bekas harus dirawat terlebih dahulu untuk kemudian disimpan dengan rim terpasang. Bila semua manajemen ban sudah dilaksanakan, tidak mustahil ban akan menjadi lebih awet.