Sejarah Penetapan Hari Jadi Jakarta 22 Juni

Kemeriahan saat memperingati mulai terasa memasuki hari jadi Jakarta yang tinggal menghitung hari lagi. Berbagai ornamen seperti Ondel-Ondel dipasang  di pelataran dan lobi di pusat perbelanjaan atau Jakarta Hotel. Belum lagi berbagai promo, sale, dan acara lainnya yang sengaja diadakan untuk memeriahkan hari jadi atau hari ulang tahun Jakarta ke 478 pada 22 Juni nanti.

Pastinya tidak sedikit orang yang kemudian bertanya-tanya, bagaimana bisa Ibu Kota suatu negara memiliki umur yang lebih tua dari negara itu sendiri?

Penetapan tanggal hari jadi Kota Jakarta ini dilakukan berdasarkan peristiwa perebutan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah pada 22 Juni 1527. Fatahillah mengusir Portugis dari pelabuhan Sunda Kelapa dan mengubah nama dari Sunda Kelapa jadi Jayakarta, yang artinya kota kemenangan.

Penetapan sendiri dilakukan pada tahun 1965 oleh Sudiro, Walikota Jakarta pada saat itu (1658-1960), yang merasa perlu adanya

peringatan hari jadi Jakarta yang berbeda dengan peringatan berdirinya Batavia. Sebelumnya, pada masa penjajahan Belanda, hari ulang tahun Batavia (Jakarta saat itu) diperingati setiap akhir Mei, berdasarkan hari penaklukan Jayakarta oleh Jenderal Jan Pieterszoon Coen.

Sudiro kemudian memanggil sejumlah ahi sejarah seperti Mr. Mohammad Yamin dan Mr. Dr. Soekanto beserta seorang wartawan senior Sudardjo Tjokrosiswoyo, untuk meneliti kapan didirikannya Jakarta oleh Fatahillah. Saat itu, Sudiro yakin bahwa penaklukan Sunda Kelapa dilakukan pada tahun 1527. Sementara Dr. Soekanto dalam naskahnya yang berjudul “Dari Jayakarta ke Jakarta”, menganalisis menggunakan penanggalan Islam untuk mencari tanggal pastinya. Akhirnya, berdasarkan Pranatamangsa, yakni penanggalan yang berhubungan dengan pertanian, ia menyimpulkan nama Jayakarta diberikan pada tanggal satu mangsa kesatu yakni 22 Juni 1527. Tanggal itu dianggap memiliki hubungan yang erat dengan masa panen.

Setelah itu, dilangsungkanlah sidang dan berakhir dengan penetapan 22 Juni 1527 sebagai hari jadi Jakarta. Setelah mendapatkan persetujuan pada sidang pleno 1965, maka resmilah tanggal 22 Juni ditetapkan sebagai hari berdirinya Jakarta.

Penetapan ini sempat menjadi kontroversi, karena menurut Sejarawan Betawi, Ridwan Saidi, hari jadi Kota Jakarta seharusnya jatuh pada tanggal 3 September. Ini sesuai dengan Surat Keputusan dari Presiden Soekarno mengenai pembentukan pemerintahan sementara Kota Praja Jakarta Raya. (raw)