Modus Kejahatan dalam Dunia Perbankan

Tidak bisa dipungkiri, keberadaan mobile banking dan internet banking memang sangat memudahkan keseharian masyarakat—terlebih bagi seorang pekerja yang memiliki rutinitas padat sehari-harinya. Bertransaksi semakin mudah dan tidak lagi memakan waktu untuk mencari mesin atm terdekat karena Anda bisa mengaksesnya dengan sentuhan jari saja. Ya, dengan memanfaatkan perangkat elektronik yang dilengkapi oleh koneksi internet, transaksi perbankan pun bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Tidak hanya mudah, fitur ini tak jarang pula menawarkan promo mobile banking atau internet banking, yang secara khusus ditujukan untuk para nasabah. Dengan menggunakan layanan ini, nasabah bisa menikmati promo-promo yang ditawarkan dan tentunya akan lebih hemat serta menguntungkan.

Namun, jangan salah. Di balik setiap kemudahan, pastinya ada bahaya yang siap mengintai. Ada-ada saja modus yang dilakukan oleh para penjahat digital ini dan bagi Anda yang menggunakan mobile atau internet banking, sebaiknya berhati-hati dalam menggunakan internet banking atau layanan perbankan lainnya. Berikut Modus Kejahatan dalam Dunia Perbankan:

  1. Modus pemberian hadiah. Mungkin tidak sedikit dari Anda yang kerap mendapatkan pesan singkat atau bahkan telepon dari nomor tidak dikenal yang memberitahukan bahwa Anda telah memenangkan undian hadiah. Undian ini biasanya mengatasnamakan sebuah bank besar yang memang sering mengadakan acara untuk para nasabahnya. Agar tampak meyakinkan, mereka akan memberikan link website yang dibuat sangat mirip dengan website asli untuk menipu mata Anda. Mereka akan memanfaatkan beragam trik psikologis yang secara tak sadar akan membuat Anda mau menyerahkan data pribadi berupa informasi penting untuk mengakses rekening Anda.
  2. Telepon tipuan dari seseorang yang seolah-olah berasal dari bank tempat Anda menjadi nasabahnya. Tidak ada angin dan tidak ada hujan, tiba-tiba saja seseorang menghubungi Anda dan meminta Anda untuk melakukan perubahan data dalam rekening Anda. Proses perubahan pun dilakukan melalui telepon, di mana Anda akan diminta untuk menyebutkan data diri Anda dan juga pin, user ID, password, dan lain sebagainya. Anda pun yang menyangka bahwa telepon ini berasal dari bank—entah karena si penelepon memang memiliki nada suara yang profesional dan ala customer care—dengan santainya menyebutkan semua data itu. Tanpa diduga, tabungan di rekening Anda pun ludes terkuras oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
  3. Membuat duplikasi situs yang sama persis dengan situs resmi internet banking. Ini dia yang patut Anda waspadai. Biasanya, situs ini akan menggunakan url yang hampir sama dengan url asli, hanya saja ia mengganti satu huruf yang nyaris mendekati. Biasanya, Anda akan tiba di situs ini ketika Anda terburu-buru dalam mengetik url sehingga ada typo di sana. Jadi, pastikan untuk double check url yang Anda tuju memang benar-benar url yang sesungguhnya.

Untuk menghindari hal-hal seperti di atas, Anda harus selalu bersikap waspada terhadap pesan singkat atau telepon asing yang mengatasnamakan pihak bank. Kroscek dahulu setiap informasi yang Anda terima dan ingat selalu bahwa pihak bank TIDAK PERNAH meminta Anda untuk menyebutkan nomor pin rekening Anda. (TR)