Kapal Pinisi, Kapal Tradisional Kebanggaan Indonesia

Meskipun kamu bukan orang yang hobi atau tahu banyak tentang dunia perkapalan, pasti kamu pernah mendengar nama kapal pinisi. Apalagi jika kamu pernah menginap di salah satu hotel di Makassar, pasti kamu pernah melihat miniatur kapal ini. Wajar saja, sebab kapal yang sudah terkenal di Indonesia dan beberapa negara di dunia ini memang berasal dari Suku Bugis dan Suku Makassar. Sebab itulah, jika kamu bermain ke kota ini kamu akan menemukan banyak sekali miniatur kapal ini. Bahkan kamu juga bisa membelinya sebagai oleh-oleh.

Memang apa saja sih kelebihan kapal ini? Hmm, sebenarnya ada banyak sih. Dari proses pembuatannya saja, sudah terbilang unik dan tidak bisa. Sebelum proses ini dimulai, akan dilakukan beberapa ritual. Setiap ritual ini memiliki makna masing-masing. Sebab itulah, wajib untuk diikuti seluruh langkahnya. Tidak hanya itu saja, ada beberapa hal lain yang tidak kalah menarik tentang proses pembuatan kapal ini, diluar dari ritual yang dilakukan.

Pertama, pembuat kapal ini biasanya adalah 5 orang, tidak kurang tidak lebih. Alasannya, karena jika terlalu banyak orang yang terlibat hasil kapal ini tidak akan maksimal. Padahal, kapal pinisi adalah sebuah kapal yang memiliki cita rasa seni yang cukup tinggi. Dan seni ini akan berkurang jika semakin banyak orang yang mengerjakannya. Kedua, pembuatan kapal ini tidak mengikuti rancangan apapun. Yap, jika biasanya langkah pertama pembuatan sebuah kapal adalah membuat rancangan dan sejenisnya, untuk kapal ini tidak menggunakannya. Semua hanya berdasarkan pada gambaran dan perkiraan dari pembuatnya saja. Namun ternyata, hal ini sama sekali tidak mempengaruhi kualitas dari kapal ini.

Pinisi sendiri sebenarnya adalah nama sebuah layar. Kapal ini memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar. Lokasinya yaitu 3 di ujung depan, 2 di depan dan 2 di belakang. Fungsi awal dari kapal ini yaitu untuk pengangkutan barang antar pulau. Namun di saat sekarang, kapal pinisi ini memiliki fungsi yang lebih luas. Apalagi, kapal ini sudah dikirimkan hingga ke beberapa negara di dunia. Tentunya, dengan desain yang disesuaikan dengan fungsinya, namun tanpa mengubah ciri khas dari kapal ini. Bahkan, saat ini kapal ini juga menjadi salah satu kapal pesiar Indonesia yang bernama Silolona. Selain itu, kapal pinisi juga menjadi lambang gerakan WWF yaitu #SOShark, yang merupakan rogram pelestarian ikan hiu dari WWF.

Hmm, sangat luar biasa ya kapal pinisi ini.