Cinta Segitiga Antara Bella, Fedi, dan Raline

Laudya Cynthia Bella, Fedi Nuril, dan Raline Shah terjebak kisah cinta segitiga? Well, jangan buru-buru terkejut. Itu adalah peran yang harus mereka jalani dalam film Surga Yang Tak Dirindukan garapan MD Pictures. Bagi Anda para pecinta film box office Indonesia, film ini adalah film yang harus Anda saksikan. Dalam film ini, Bella akan berperan menjadi istri dari Fedi Nuril. Sementara Raline Shah adalah orang ketiga yang memasuki kehidupanpernikahan mereka berdua.

Film ber-genre drama ini diproduseri oleh Manoj Punjabi dan disutradarai oleh Kuntz Agus. Sutradara kenamaan Indonesia, Hanung Bramantyo, juga turut andil dalam film ini dengan menjabat sebagai co-producer. Untuk skenario, film yang diadaptasi dari novel bestseller berjudul serupa karya Asma Nadia ini digarap oleh Alim Sudio. Untuk original soundtrack-nya, Manoj Punjabi mempercayakan Melly Goeslaw dan Krisdayanti sebagai pengisi suara untuk lagu-lagu dalam film. Musik gubahan Anto Hoed pun akan memanjakan telinga penonton. Penonton akan terperangah dengan suara kedua penyanyi kawakan ini dalam menyanyikan nada-nada dramatis untuk menambah kesan tersendiri pada adegan tertentu.

Dilansir dari beberapa portal berita, Raline Shah kabarnya sempat menolak tawaran dari Md Pictures untuk beradu akting di film ini. Pasalnya, Raline Shah adalah pribadi yang menolak poligami dalam bentuk apa pun. Ia pun merasa keberatan ketika harus menjalani peran sebagai istri kedua Fedi Nuril yang bernama Meirose. Namun, dengan beberapa pertimbangan, akhirnya Raline Shah menerima tawaran tersebut. Raline beralasan bahwa memerankan seorang tokoh yang sama sekali tidak ia sukai merupakan tantangan tersendiri. Terbukti, Raline dapat memainkan karakter Meirose dengan sangat baik bahkan sampai menguras emosi penonton.

Meski film Surga yang Tak Dirindukan mengambil tema poligami, bukan berarti film ini mengajarkan ajaran poligami. Dalam film ini, kita akan melihat bahwa cinta bisa mendarat di mana saja dan kapan saja. Pesan di dalam film ini dapat ditangkap dengan baik, tanpa ada kesan menggurui. Konon, Manoj Punjabi pun sudah menyediakan teks subtitle bagi penonton asing agar tetap dapat menikmati film ini dengan baik.

Manoj menyasar masyarakat Indonesia sebagai kalangan terbesar sebagai penonton film ini. Dalam film surga yang tak dirindukan, budaya Indonesia sangat kental dengan kebiasaan-kebiasaan yang mungkin sering kita lakukan setiap hari. Ada efek keterwakilan karena kita menonton sesuatu yang dekat dengan kehidupan kita.(Tr)